• Headline News



    Wednesday, September 24, 2025

    Pertamina Patra Niaga Perkuat Transisi Energi Hijau Lewat SAF dan Biofuel

    Jakarta
    PT Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk mempercepat transisi menuju energi hijau dengan memaksimalkan pemanfaatan biofuel, Sustainable Aviation Fuel (SAF), serta berbagai sumber energi terbarukan lainnya. Hal ini disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, dalam ajang Green Energy Summit 2025 yang digelar pada Selasa, 23 September 2025 di Jakarta.


    Dalam paparannya, Harsono menjelaskan bahwa transisi energi bukanlah hal baru bagi Indonesia. Sejak 2008, pemerintah bersama Pertamina telah memulai program biodiesel yang terus berkembang. Dari awal penerapan sebesar 2,5 persen, kini telah mencapai B40 atau 40 persen campuran biodiesel dalam bahan bakar. Menurutnya, pencapaian ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah berada di jalur yang tepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.


    “Transisi energi di Indonesia bukanlah hal baru. Sejak 2008, kita telah menjalankan program biodiesel, dari 2,5 persen kini sudah mencapai B40 atau 40 persen. Ini bukti nyata bahwa Indonesia sudah berada di jalur yang tepat untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil,” kata Harsono.


    Harsono menekankan bahwa salah satu sektor yang menjadi fokus utama saat ini adalah industri penerbangan. Hingga saat ini, pesawat listrik belum tersedia untuk penerbangan komersial, sehingga kunci keberlanjutan di sektor ini terletak pada pengembangan SAF. SAF merupakan bahan bakar yang dapat langsung digunakan tanpa memerlukan modifikasi pada pesawat maupun infrastruktur bandara.


    “Pesawat listrik belum ada, sehingga kuncinya ada pada drop-in fuel. SAF dapat langsung digunakan tanpa perlu modifikasi pesawat maupun infrastruktur bandara. Uniknya, SAF yang berbasis used cooking oil (UCO) mampu mengubah limbah menjadi energi bernilai ekonomi dan sekaligus menekan jejak karbon,” jelas Harsono.


    Pemerintah telah menetapkan target implementasi SAF sebesar 1 persen pada 2027. Menindaklanjuti target tersebut, Pertamina telah melakukan berbagai uji coba SAF yang telah mendapatkan sertifikasi. Uji coba tersebut dilakukan di Kilang Cilacap serta tiga bandara besar di Indonesia, dengan hasil yang dinyatakan aman untuk penerbangan komersial.


    Selain SAF, Pertamina Patra Niaga juga aktif mengembangkan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) yang dipasarkan sebagai Pertamina Renewable Diesel. Di sektor bahan bakar kendaraan, Pertamina memperluas distribusi Pertamax Green 95, yaitu bahan bakar campuran etanol dengan RON 95, yang kini tersedia di 150 SPBU di berbagai daerah.

    “Upaya penetrasi biofuel ini akan semakin agresif ke depan. Tentunya hal ini perlu alignment yang kuat, tidak hanya dari sisi teknis dan operasional, tapi juga dengan para stakeholder, termasuk industri otomotif dan pelanggan,” tambah Harsono.


    Tidak hanya memproduksi bahan bakar ramah lingkungan, Pertamina Patra Niaga juga menerapkan konsep energi hijau dalam operasional internal perusahaan. Beberapa terminal bahan bakar minyak (BBM) dan SPBU yang berstatus Green Energy Station telah dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mengurangi penggunaan energi berbasis fosil.


    Harsono menegaskan bahwa transisi energi merupakan perjalanan panjang yang memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus menjadi pelopor dalam pengembangan energi hijau di Indonesia.


    “Transisi energi adalah perjalanan panjang. Tantangan masih ada, kami percaya dengan kolaborasi semua pihak, energi hijau dapat menjadi tulang punggung ketahanan energi nasional,” tutup Harsono. (WIT)

    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Pertamina Patra Niaga Perkuat Transisi Energi Hijau Lewat SAF dan Biofuel Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top