“Seharusnya Kepala BGN dan Wakil Kepala BGN merasa malu serta sadar akan kelalaian mereka yang telah menyebabkan banyak korban di kalangan pelajar,” tegas Saiful Chaniago dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (28/9/2025).
Menurutnya, kejadian keracunan MBG merupakan bukti nyata lemahnya pengawasan dan manajemen program yang seharusnya dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Ia mengecam keras kinerja pimpinan BGN yang dianggap lalai sehingga berdampak negatif, khususnya terhadap para pelajar yang menjadi penerima manfaat program.
“Kami sangat mengecam kinerja penyelenggara negara seperti pimpinan BGN yang lalai menjalankan kewajibannya. Kelalaian ini tidak hanya merusak kepercayaan publik, tetapi juga membahayakan masa depan generasi bangsa,” tegasnya.
Saiful Chaniago juga meminta aparat penegak hukum turun tangan untuk melakukan penyelidikan secara mendalam. Ia menduga adanya penyalahgunaan wewenang dan anggaran negara dalam pelaksanaan program MBG.
“Kami mendesak institusi hukum untuk memeriksa secara terukur semua kelalaian pimpinan BGN, karena ada indikasi kuat penyalahgunaan anggaran yang seharusnya diperuntukkan bagi pelaksanaan MBG. Hal ini jelas berimplikasi pada terjadinya keracunan massal yang menimpa para pelajar,” ungkapnya.
Selain meminta pimpinan BGN mundur, Saiful juga mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan evaluasi total terhadap sistem pengelolaan program MBG. Menurutnya, pemerintah harus segera mengganti pimpinan BGN dengan sosok yang lebih kompeten dan kredibel demi keberlangsungan program yang sangat penting bagi generasi muda tersebut.
“Presiden Prabowo harus segera mengganti pimpinan BGN dengan figur yang memiliki integritas dan kemampuan manajerial yang tinggi agar program MBG berjalan sesuai dengan harapan rakyat,” tegas Saiful.
Ia menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa mundurnya Kepala dan Wakil Kepala BGN adalah langkah tepat untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan program MBG dapat memberikan manfaat maksimal bagi pelajar di seluruh Indonesia.
Reporter: Nanang
Editor: Redaksi Koreksitimur

0 komentar:
Post a Comment