• Headline News



    Tuesday, September 30, 2025

    Unio Keuskupan Amboina Perkuat Persaudaraan Imam di Bursel

    NamroleKabupaten Buru Selatan (Bursel) menjadi pusat perhatian umat Katolik di wilayah Keuskupan Amboina setelah ditetapkan sebagai tuan rumah pelaksanaan rapat tahunan Unio Keuskupan Amboina. Kegiatan ini mempertemukan para imam dari wilayah Kota Ambon, Pulau Seram, dan Pulau Buru dalam sebuah forum yang penuh kekhidmatan. Selain para imam, acara ini juga dihadiri oleh pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan umat Katolik dari berbagai paroki. Tujuan utama rapat ini adalah memperkuat persaudaraan para imam sekaligus melakukan evaluasi dan perencanaan program pelayanan gereja di masa mendatang.


    Ketua Unio Keuskupan Amboina wilayah Ambon, Seram, dan Pulau Buru, Pastor RD Lukas Kelwulan, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya rapat tahunan di Kabupaten Buru Selatan. Menurut Pastor Lukas, kegiatan ini memiliki arti yang sangat penting, bukan hanya sebagai pertemuan formal, tetapi juga sebagai wujud nyata persaudaraan dalam pelayanan pastoral.


    “Kami para imam yang tergabung dalam paguyuban wilayah Ambon, Seram, dan Pulau Buru merasa bangga dan bersyukur dapat melaksanakan rapat tahunan ini di Kabupaten Buru Selatan. Pertemuan ini merupakan amanat dari Unio Keuskupan Amboina untuk memperkuat kebersamaan dalam pelayanan kepada umat. Kami berharap kegiatan ini semakin memotivasi kami dalam mengabdi kepada gereja, masyarakat, dan bangsa,” ujar Pastor Lukas.


    Dalam pemaparannya, Pastor Lukas menjelaskan bahwa jumlah anggota Unio Keuskupan Amboina yang tersebar di seluruh wilayah Maluku mencapai 123 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 imam berada di wilayah Ambon, Seram, dan Pulau Buru. Namun, tidak semua imam dapat hadir dalam pertemuan ini karena sebagian masih memiliki tugas penting, seperti mengajar di lembaga pendidikan, serta pelayanan pastoral yang tidak bisa ditinggalkan.

    Pastor Lukas juga menekankan pentingnya integritas, komitmen, dan dedikasi dalam menjalankan tugas sebagai seorang imam. Ia mengingatkan bahwa para imam memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan bagi umat dan masyarakat.


    “Kami sebagai imam dituntut untuk menunjukkan integritas dan keteladanan dalam pelayanan, baik di gereja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Visi dan misi kami adalah hadir sebagai pemersatu, pembimbing, dan teladan dalam kehidupan umat, masyarakat, bangsa, dan negara. Wadah persaudaraan seperti Unio ini menjadi sarana penting untuk saling menguatkan dalam menjalankan tugas pelayanan tersebut,” tambah Pastor Lukas.


    Bupati Buru Selatan, La Hamidi, dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi atas terpilihnya Buru Selatan sebagai tuan rumah rapat tahunan ini. Menurut Bupati, kehadiran para imam dan tokoh gereja dari berbagai daerah di Maluku merupakan kesempatan berharga untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah dan gereja dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.


    “Unio Keuskupan Amboina merupakan wadah persaudaraan para imam diosesan yang berjuang bersama untuk mencapai visi besar Keuskupan Amboina, yaitu menuju Gereja Keuskupan Amboina yang mandiri pada tahun 2045. Melalui rapat tahunan ini, para imam dapat merefleksikan perjuangan hidup mereka, berbagi pengalaman pelayanan, dan merancang langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada umat,” jelas Bupati La Hamidi.


    Bupati juga menekankan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan iman umat Katolik di Buru Selatan. Dukungan ini tidak hanya bersifat moral, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk nyata, seperti pembangunan gereja pusat Katolik yang akan menjadi bagian dari master plan pusat pemerintahan daerah. Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk berbagai kegiatan kerohanian, termasuk Pesparani dan program pembinaan iman lainnya.


    “Kami mengajak seluruh umat Katolik di Buru Selatan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Mari kita bersama-sama mewujudkan visi pemerintah daerah menuju arah baru Buru Selatan yang humanis, religius, dan berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah, gereja, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan kesejahteraan bersama,” tegasnya.


    Acara rapat tahunan ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Buru Selatan Gerson Eliaser Selsily, Ketua DPRD Buru Selatan Ahmad Umasangadji, para pastor dari berbagai paroki di Maluku, serta tamu undangan lainnya. Kehadiran para pemimpin daerah dan tokoh gereja diharapkan semakin memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga keagamaan, sehingga Buru Selatan dapat berkembang menjadi daerah yang harmonis dan sejahtera.


    Rapat tahunan Unio Keuskupan Amboina ini ditutup dengan doa bersama dan penandatanganan komitmen untuk meningkatkan pelayanan pastoral. Dengan suksesnya penyelenggaraan acara ini, Kabupaten Buru Selatan kembali menunjukkan perannya sebagai daerah yang mendukung pengembangan kehidupan beragama sekaligus memperkuat hubungan persaudaraan antarumat di Maluku. (KT/04)

    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Unio Keuskupan Amboina Perkuat Persaudaraan Imam di Bursel Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top