Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Buru Selatan, Gerson Eliaser Selsily, dan turut dihadiri staf ahli Bupati, para asisten Bupati, pimpinan OPD, Kapolres Namrole, tokoh agama, serta masyarakat yang memadati lokasi pasar murah. Pimpinan Forkopimda juga berpartisipasi dengan membagikan bingkisan Natal berupa paket pangan murah kepada warga.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Gerson Eliaser Selsily menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar transaksi jual beli, melainkan wujud keberpihakan pemerintah dalam membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau.
“Acara ini adalah bentuk komitmen Pemerintah Daerah untuk meringankan beban masyarakat. Kita tahu kondisi perekonomian tidak selalu stabil, fluktuasi harga sering terjadi terutama jelang Natal dan Tahun Baru. Karena itu intervensi pasar melalui kegiatan pangan murah sangat penting untuk mengendalikan inflasi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Pemda akan melakukan sidak di pasar dan gudang-gudang untuk memastikan kualitas barang tetap baik serta mencegah adanya kenaikan harga yang tidak wajar.
“Kami tidak ingin ada yang memanfaatkan momentum ini untuk mengambil keuntungan berlebih. Sidak akan kita lakukan bersama TNI dan Polri untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan tidak ada barang kadaluarsa yang beredar,” tegasnya.
Sistem pembelian pada kegiatan ini menggunakan kupon yang sebelumnya dibagikan kepada masyarakat guna memastikan pemerataan dan ketertiban selama pelaksanaan pasar murah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Idrus Loilatu, menjelaskan sejumlah komoditas kebutuhan pokok yang dijual dengan harga di bawah pasaran, antara lain gula pasir Rp15.000, telur ayam Rp55.000 per rak, terigu Rp10.000 per bungkus, minyak Goreng Kita Rp15.000 per liter, sirup ABC Rp10.000 per botol, susu Rp8.000 per kaleng, bawang merah Rp35.000 per kg, bawang putih Rp35.000 per kg, dan Bule Bend Rp8.000 per bungkus.
Idrus menambahkan bahwa penjualan difokuskan pada komoditas prioritas karena keterbatasan anggaran. “Kita utamakan komoditas yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Untuk beras dan beberapa kebutuhan lain belum bisa kita masukkan karena kapasitas anggaran yang menurun,” jelasnya.
Rina Latbual, salah satu warga yang berbelanja dalam kegiatan tersebut, mengaku sangat terbantu dengan adanya pangan murah ini. “Sangat membantu, apalagi untuk kami masyarakat kecil,” ucapnya.
Ia berharap kegiatan pangan murah dapat terus dilaksanakan secara rutin dan tidak hanya menjelang hari raya.
Melalui kegiatan ini, Pemda Buru Selatan menegaskan komitmennya menjaga stabilitas harga serta memastikan masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan mudah dan murah. Intervensi pasar seperti ini diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat dan menjaga daya beli menjelang perayaan hari besar keagamaan. (KT/03)
0 komentar:
Post a Comment