Namrole, 1 Juni 2025 – Rahman Tewawo, mantan Sekretaris Partai Perindo Buru Selatan, menilai bahwa kritik terhadap pemerintahan LHM-GES berdasarkan program 100 hari kerja terlalu "miring".
Ia menekankan bahwa program tersebut hanya merupakan indikator awal, bukan tolok ukur mutlak atas kinerja pemerintahan secara keseluruhan.
Tewawo mengingatkan agar penilaian publik, khususnya di media sosial seperti grup Facebook BBS dan IBS, tidak terjebak pada persepsi sesaat.
Dirinya menyoroti kondisi nasional yang sedang mengalami efisiensi besar-besaran, yang turut mempengaruhi implementasi program di daerah, termasuk Buru Selatan.
Menurutnya, masih ada 1.726 hari kerja ke depan yang harus dikawal bersama. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat dan tiga pilar pemerintahan—eksekutif, legislatif, dan yudikatif—untuk bekerja sama membangun daerah secara harmonis.
“Negeri ini milik kita bersama, dan menjadi tanggung jawab kita bersama pula,” tegas Tewawo," tandasnya. (KT/03)

0 komentar:
Post a Comment