Namrole - Bupati Buru Selatan (Bursel), La Hamidi, menegaskan bahwa para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus lebih proaktif dan berinisiatif dalam menyikapi setiap persoalan yang muncul di daerah. Pernyataan tegas ini disampaikan dalam rapat tanggap bencana, Senin (30/6/2025), di ruang rapat Bupati.
La Hamidi mengaku kecewa karena masih banyak urusan kecil yang sebenarnya bisa langsung ditangani oleh pimpinan OPD, justru harus menunggu instruksi darinya terlebih dahulu. Padahal, hal tersebut bisa menghambat penanganan masalah secara cepat dan efektif.
“Contohnya kasus pengusuran kubur oleh Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya di Kecamatan Waesama yang belum lama ini terjadi, maupun penanganan bencana. Tidak ada alasan pemerintah dianggap tidak becus, tapi ini lebih karena kurangnya kepekaan pimpinan OPD dalam bertindak,” ujar Bupati saat memimpin rapat tanggap darurat banjir bandang di Kecamatan Ambalau.
Bupati menjelaskan, pimpinan OPD adalah perpanjangan tangan dirinya dan Wakil Bupati. Oleh karena itu, jika ada masalah yang bisa diselesaikan oleh OPD masing-masing, mereka tidak perlu menunggu arahan atau instruksi dari bupati kecuali dalam kasus yang memerlukan kebijakan strategis.
“Saya justru sangat mendukung jika ada pimpinan OPD yang tanpa diperintah langsung bergerak, menyelesaikan tugas, dan melaporkan hasilnya kepada saya. Itu bentuk profesionalisme yang saya harapkan. Tapi jangan sampai hal-hal yang sebenarnya sederhana malah jadi tertunda hanya karena menunggu arahan,” tegas La Hamidi.
Sebagai seorang sarjana hukum yang kini menjabat sebagai Bupati ketiga di Bursel, La Hamidi berharap pimpinan OPD tidak lagi kaku dan mampu menjalankan visi-misi bupati serta wakil bupati secara efektif.
“Pimpinan OPD harus mampu mengimplementasikan program pemerintah tanpa harus selalu menunggu perintah. Mereka adalah ujung tombak pemerintahan,” pungkasnya. (KT-Y)
0 komentar:
Post a Comment