Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan visa kepada atlet asal Israel yang akan berlaga di Jakarta. Sikap ini, menurut Yusril, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum DPP KNPI, Saiful Chaniago, menilai keputusan pemerintah Indonesia menolak pemberian visa bagi atlet Israel merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak kemanusiaan warga Israel dan dapat merugikan nilai kemanusiaan yang selama ini dijunjung oleh Presiden Prabowo di kancah internasional.
Menurut Saiful, Menko Yusril seharusnya mempertimbangkan nilai kemanusiaan sebagaimana yang ditegaskan Presiden Prabowo dalam pidatonya di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kami sangat menghormati dan mengapresiasi pidato Presiden Prabowo di sidang umum PBB waktu itu. Pidato tersebut secara tegas menempatkan nilai kemanusiaan sebagai keutamaan dalam kehidupan internasional. Maka dari itu, Indonesia berkewajiban menghormati semua manusia di dunia, apa pun latar belakang dan permasalahannya,” jelas Saiful Chaniago.
Lebih lanjut, Saiful menilai keputusan penolakan visa bagi atlet Israel dapat berdampak luas secara internasional.
“Penolakan ini sangat kontraproduktif dengan sikap tegas Presiden Prabowo tentang nilai kemanusiaan di forum PBB. Keputusan tersebut bisa menurunkan derajat dan kredibilitas Presiden Prabowo dalam pandangan masyarakat internasional,” tegasnya.
Sebagai Ketua Umum Pasukan Pro Prabowo (PASPROBO), Saiful Chaniago berharap agar pemerintah Indonesia mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dengan sungguh-sungguh.
“Keputusan pemerintah terkait penolakan visa atlet Israel perlu dikaji ulang agar tidak merugikan kredibilitas kemanusiaan Presiden Prabowo. Pemerintah juga wajib menjaga citra dan nilai terbaik eksistensi Indonesia yang telah dibangun melalui kerja keras Presiden Prabowo sejak dilantik,” pungkasnya. (Nanang – Jakarta)

0 komentar:
Post a Comment