NAMLEA — Kerusakan parah pada ruas jalan Desa Wamana Baru, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru kembali mendapat sorotan. Maryon Tasijawa, pemuda asal Wamana Baru, mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Buru untuk segera mengambil langkah serius memperbaiki jalan yang menjadi satu-satunya akses utama warga.
Jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Waelata, Lolongguba, Waeapo, hingga Kota Namlea itu kian sulit dilalui, terutama saat musim hujan. Kondisi berlumpur dan rusak parah membuat mobilitas masyarakat terhambat, baik untuk kegiatan ekonomi maupun pelayanan publik.
“Ini satu-satunya akses bagi masyarakat kami. Saat hujan lebat, jalan ini becek, licin, dan hampir tak bisa dilewati. Aktivitas kami lumpuh, baik pengguna motor maupun mobil,” tegas Maryon.
Maryon menambahkan, terakhir kali jalan tersebut tersentuh perbaikan adalah 15 tahun lalu, pada masa kepemimpinan Bupati Almarhum Husni Hentihu. Sejak itu, tidak ada progres perbaikan lanjutan dari Pemda Buru.
“Kami merasa terpinggirkan. Bahkan perbaikan yang ada selama ini hanyalah hasil swadaya masyarakat, itu pun terbatas karena biaya yang besar,” ujar Maryon.
Ia juga menyoroti dampak kerusakan jalan terhadap layanan pendidikan dan kesehatan. Di Desa Wamana Baru terdapat SD, SMP, dan SMA, sementara sebagian besar tenaga pengajar dan tenaga kesehatan berasal dari luar desa. Akses yang rusak membuat mereka sering terhalang menjalankan tugas.
“Ini bukan sekadar jalan bagi warga, tapi jalur penting tenaga guru dan tenaga kesehatan. Kami minta pemerintah memberi perhatian serius agar pelayanan publik bisa berjalan baik,” tutup Maryon Tasijawa.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Buru segera mengambil tindakan nyata demi kelancaran aktivitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Wamana Baru. (Arj)

0 komentar:
Post a Comment